Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah saw.
bersabda, "Tidaklah akan terjadi kiamat, hingga kaum Muslimin memerangi
kaum Yahudi sampai Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pohon kayu, lalu
batu dan pohon kayu itu berkata, (Hai orang Islam, inilah orang Yahudi ada
dibelakang ku. Kemarilah! Dan bunuhlah dia! ", kecuali pohon gharqad
(sejenis pohon berduri), karena sesungguhnya pohon itu adalah pohon Yahudi
(oleh sebab itulah ia melindunginya)". (Riwayat Bukhari & Muslim)
 |
Pohon Gharqad |
Jawabannya sudah dijelaskan dalam hadits tentang pohon
itu, yaitu pohon Gharqad itu adalah pohon orang Yahudi. Sehingga pohon itu akan
melindungi mereka dari kejaran umat Islam.
Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga muslimin
memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi
di balik batu dan pohon. Namun batu atau pohon berkata, "Wahai muslim,
wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja.
Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), karena termasuk pohon
Yahudi." (HR Muslim dalam Shahih Jami 'As-Shaghir no. 7427)
Hadis di atas menunjukkan tanda-tanda kenabian Rasulullah
SAW yang terkait dengan mukjizat tentang peristiwa yang akan terjadi di masa
yang akan datang.
Namun ada hal yang kurang kita sadari selama ini. Yaitu
bahwa hadits ini baru terasa relevan di zaman sekarang ini saja. Sepanjang 14
abad lamanya, setiap orang yang membaca hadis ini di zamanya, akan sedikit
berkerut kening. Mengapa?
Karena sewaktu mereka hidup, sejarah Yahudi tidak seperti
sekarang. Mereka masih belum menjadi sebuah "negara" super power. Kekuatan
Yahudi dengan negara Israelnya belum pernah terjadi sepanjang 14 abad lalu.
Keberadaannya baru muncul di abad 20 ini atau abad 14 hijrah.
Orang Yahudi sepanjang sejarah Islam, selalu berada di
bawah perlindungan negara Islam. Komunitas Yahudi selalu dimusuhi oleh semua bangsa
dan negara sepanjang sejarah. Orang Yahudi pernah disiksa oleh Nazi Jerman di
zaman Hitler. Hampir tidak ada tempat untuk Yahudi kecuali di dalam negeria
Islam. Mereka hidup damai dikala tinggal di wilayah khilafah Islam, karena
hukum Islam melarang memerangi ahlu zimmah (kafir zimmi).
Salah satu penguasa yang anti Yahudi adalah Kristen Spanyol.
Ketika Spanyol dikuasai rezim Katolik, bukan hanya umat Islam yang diusir,
tetapi juga kalangan Yahudi. Tidak ada satu pun tanah di dunia ini yang mau
menampung bangsa ini, kecuali penguasa muslim Turki Utsmani.
Maka selama 14 abad lalu, hadits ini cukup mengherankan
umat Islam. Bagaimana mungkin umat Islam yang selama ini melindungi bangsa
Yahudi serta mengharamkan darah mereka, lantaran mereka termasuk ahlu zimmah,
tiba-tiba akan memerangi Yahudi sampai mati. Bahkan batu dan pohon akan
memerintahkan umat Islam untuk membunuh mereka juga.
Teka-teki hadis ini baru terjawab pada tahun 1948, ketika
masyarakat Yahudi dunia melakukan invasi dan menjajah sebuah negara Islam
merdeka, Palestina. Pada tahun 1967 semakin memperjelas hadis ini, karena
ternyata komunitas Yahudi yang selama 14 abad hidup di bawah perlindungan,
asuhan dan kerahiman umat Islam, tiba-tiba berubah menjadi serigala liar yang
mengakibatkan perang Arab-Israel.
Barulah di masa sekarang ini hadits ini menjadi lebih
berarti, setelah terbongkarnya misteri. Ternyata Yahudi yang selama ini hidup
di bawah asuhan dan kasih sayang umat Islam, tiba-tiba menjadi makhluk buas
pembunuh nyawa.
Dan menarik untuk diperhatikan, bahwa Yahudi sudah
mempersiapkan apa yang mereka dapat di masa sekarang ini sejak lama. Bahkan ada
yang mengatakan sejak ribuan tahun yang lalu. Konon terbentuknya negara-negara
super power, penjajahan barat atas dunia timur, naiknya para pejabat
masing-masing di negara adidaya, semua tidak terlepas dari skenario mereka.
Inggris di masa lalu dan Amerika di masa sekarang, tidak lain hanyalah alat
yang disiapkan untuk mewujudkan cita-cita pembentukan Israel.
Kerana itu mustahil meminta Amerika untuk menekan Israel
agar menghentikan serangan mereka ke negeri Islam. Adanya hak veto di PBB
semakin membuktikan bahwa PBB pun termasuk bagian dari alat yang diciptkana
oleh mereka.
Kepastian Kekalahan Yahudi
Selain misteri hadits ini di abad 14 hijrah, hadits ini
sangat tegas menyebutkan kepastian kehancuran bangsa pengingkar Allah dan nabi
ini. Bahkan pohon dan batu pun akan ikut membantu umat Islam dalam menumpas
mereka.
Karena itu, hadits ini juga menjadi pelipur lara dan
pembangkit harapan buat umat Islam yang sempat merasakan kebengisan Yahudi.
Bahwasanya Israel yang bukan manusia itu pasti akan dikalahkan, tak berkutik dan
mati. Ini adalah sebuah kepastian, karena yang mengatakan bukan setiap orang.
Yang mengatakan adalah seorang yang paling dekat kepada Allah SWT, yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Yang menarik, di dalam hadits ini Rasulullah SAW
menyebutkan sebuah nama pohon, yaitu Gharqad. Pohon ini milik Yahudi, sehingga
kalau ada Yahudi sembunyi di baliknya dari kejaran umat Islam, pohon ini tidak
akan berbicara. Sebaliknya, pohon ini akan melindungi Yahudi, karena pohon ini
milik mereka.
Dan mengapa pohon gharqad itu melindungi yahudi?
 |
Pohon Gharqad Yahudi |
Benar bahwa semua benda itu ciptaan Allah. Seharusnya
semuanya tunduk dan patuh kepada kehendak-Nya. Bukan hanya pohon, bahkan tanah,
langit, bumi, dan semua isinya, tunduk kepada Allah, baik secara terpaksa
maupun sukarela.
Sebenarnya jin kafir atau Iblis sekalipun, juga makhluk
ciptaan Allah. Kalau Allah kehendaki, boleh saja Iblis tidak kafir. Kalau Allah
kehendaki, boleh saja tidak ada senario Iblis ingkar atas perintah Allah SWT
untuk sujud kepada nabi Adam.
Kita tahu, semua itu adalah kehendak Allah SWT. Sehingga
kita temukan Iblis melakukan tindakan kemungkaran yang dilarang, bahkan
membangkang terhadap perintah Allah SWT. Secara logika, seharusnya Iblis tidak
boleh membangkang, bukankah dia itu makhluk Allah?
Tetapi sekali lagi, kita beriman kepada Allah SWT dan
juga kepada sifat-sifatNya. Dan salah satu sifat Allah SWT adalah berkehendak.
Di antara kehendak-kehendak Allah itu, Allah SWT ternyata menghendaki Iblis
membangkang. AKan tetapi bukan pada tempatnya untuk mempersoalkan Allah SWT
atas setiap kehendaknya.
Dan itulah bedanya tuhan dan bukan tuhan. Tuhan itu
berkehendak dan tidak perlu ditanya-tanyai latar belakang semua yang
dikehendaki-Nya. Sebaliknya, hanya yang bukan tuhan saja yang bisa
ditanya-tanyai kalau bertindak. Kalau kita melakukan dosa dan maksiat atau
hal-hal lain yang tidak senonoh, maka kita akan ditanyai dan harus bertanggung-jawab,
paling tidak nanti di akhirat.
Sedangkan tuhan, tidak perlu dan bukan dalam posisi kita
untuk menginterogasiNYA, mengapa melakukan ini dan mengapa melakukan itu. Sebab
hakikat tuhan adalah mutlak, absolut, tidak perlu menjelaskan apa yang
dikehendaki-Nya.
Kembali ke pohon Gharqad, tentu saja bukan kafir. Sebab
istilah kafir itu hanya berlaku untuk dua jenis makhluk saja, yaitu jin dan
manusia. Sisanya semua tunduk kepada apa yang Allah kehendaki.
Maka pohon Gharqad itu kalau kita lihat dari kacamata
hakikat, sangat tunduk kepada Allah. Tunduk kepada skenario dari Allah untuk
menjadi pohon yang melindungi Yahudi di akhir zaman. Tetapi tidak perlu kita
diasumsikan sebagai pohon kafir.
 |
Pohon Gharqad |
Yang kafir itu hanyalah Yahudi, yaitu mereka ingkar dan
membangkang dari ketentuan Allah SWT yang bersifat formal. Akhirnya nanti
Yahudi akan masuk neraka semuanya dan tidak keluar lagi dari sana selamanya.
Kecuali Yahudi yang bertobat dan sempat masuk Islam, maka mereka adalah saudara
kita.